Pasir Pulau Angso Duo nan Selembut Bulu Angsa

Foto Al Imran
×

Pasir Pulau Angso Duo nan Selembut Bulu Angsa

Bagikan opini

Sementara, stasiun kecilnya terdapat di belakang Pasar Alai di Kecamatan Padang Barat, stasiun Airtawar yang berlokasi di depan kampus Universitas Negeri Padang (UNP) dan stasiun Lubukbuaya yang berada di depan Pasar Lubukbuaya. Jadwal keberangkatan, 4 kali sehari yakni dua kali berangkat dari Kota Padang dan dua kali pula dari Kota Pariaman. Waktu keberangkatan, pagi dan siang.

stasiun ka

Kereta Api tengah parkir di Stasiun Pariaman yang bersisian dengan Pantai Gondoriah. (foto: Al Imran/valora.co.id)

Dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang berlokasi di kawasan Ketaping, Kecamatan Batanganai, Kabupaten Padangpariaman, hanya butuh perjalanan darat selama 20 menit sembari menyisiri jalan di tepi pantai menuju Kota Pariaman. Kota ini hanya berjarak 25 km dari bandara.

Cicipi Nasi Sek, Gulai Ikan dan Sate

Puas bermain air dan pasir, perut yang mulai keroncongan tentu harus segera diisi. Di sepanjang Pantai Gondoriah, banyak pengusaha rumah makan yang menjajakan Nasi Sek. Upsss... jangan ngeres dulu. Ini merupakan akronim dari 'Nasi Seratus Kenyang' yang dipopulerkan mantan Walikota Pariaman, Anas Malik pada era 1980-an dulu. Kini, tentu satu bungkusnya tak Rp100 lagi.

Nasik Sek ini disajikan dalam bungkus daun pisang, dengan ukuran satu kepalan tangan. Karena dibungkus daun inilah, aroma nasi jadi memantik selera makan. Terlebih, masakan aneka jenis ikan dengan bumbu khas Pariaman ditingkahi Kerupuk Udang, Urap dan gulai Sayur Singkong, akan mampu membuat wisatawan menghabiskan empat bungkus Nasi Sek.

nasi sek

Paket Nasi Sek yang banyak terdapat di berbagai rumah makan di Pantai Gondoriah, Kota Pariaman. (foto: http://pulaupagang.com)

Selain itu, Kota Pariaman juga memiliki kuliner kepala ikan dari berbagai jenis ikan karang seperti Kerapu, Kakap dan jenis lainnya. Ada dua jenis penyajian kuliner sea food kepala ikan ini di Pariaman yakni bergulai merah dan kuning. Ikan karang berkuah hijau ini menggunakan cabai rawit yang digiling, sedangkan yang kuah merah menggunakan cabai merah. Jadi sama-sama pedas. Apalagi yang berkuah hijau, biasanya masih ditambah dengan beberapa butir cabai rawit yang digulai bersama ikannya.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini