2. Testimoni
Jika sudah klop dengan eksekusi ide, berikutnya mulai lakukan testimoni berupa menjual produk dengan kualitas kecil meski belum sempurna. Ibaratnya produk versi beta/percobaan.
Misalnya, pada produk Keripik Medan tadi. Apabila kamu sudah menemukan kompetitor Keripik Medan lain yang menjual seharga Rp10 ribu, tapi ternyata kamu mendapatkan supplier yang berbeda dengan kompetitor.
Anggap saja, kamu berhasil menjual Keripik Medan seharga Rp5 ribu saja. Bahkan dari harga jual tersebut, kamu masih bisa untung. Baik dari pembeli atau pun supplier tadi.
Nah mulai lah testimoni menggunakan teknik Minimum Viabel Product (MVP) yaitu ekonominya boleh amatir dengan design biasa saja, produknya gak perlu sempurna dulu untuk tahapan awal. Yang penting laku terjual.
Apabila sudah laku, baru lah kamu bisa mendapatkan tanggapan dari berbagai orang. Nantinya, kamu akan memperoleh banyak masukan dari para pelanggan dan bisa mengevaluasi bisnismu kedepannya.
3. Evaluasi Bisnis
Menurut Youtuber Raymond Chin, hal penting dalam memulai sebuah bisnis adalah dengan memulai peluncuran produk hingga tahapan pemasarannya. Jika sudah sampai tahap ini, berarti kamu sudah jadi pengusaha.
Berikutnya, kamu bisa mengatur keuangan dengan lakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan. Lalu mengendalikan operasional seperti gaji karyawan, biaya transportasi, inventori hingga pencatatan data customer.Jangan lupa untuk menetapkan budget marketing dengan memasukkan sistem kolateral, melakukan postingan social media dan mengintegrasikan pemaksimalan promosi ke berbagai akun seperti Instagram, Facebook, dan lainnya.
Siapkan infrastruktur dengan menggunakan pencatatan digital, maupun pencatanan keuangan manual.
4. Perbesar Bisnis
Tahapan berikutnya, mulai lah perbesar jangkauan bisnismu dengan mengulang lakukan metode awal lagi sampai seterusnya. Lakukan peningkatan pada nilai produk, kemudian cari customer lagi berulang kali.
Editor : VN-1