Dana buat program tersebut, digulirkan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemerintah Provinsi Sumbar dan hibah pemko yang dikucurkan melalui Bagian Kesra.
Bidang pendidikan yang juga jadi prioritas Pemko Bukittinggi, mendapatkan perhatian khusus. Dimana dalam program ini, setiap jenjang pendidikan diberikan program yang berkualitas dan membebaskan warga dari beban keuangan.
Terkait hal ini, Erman Safar menargetkan, 100 persen generasi muda Kota Bukittinggi wajib minimal pendidikan 12 tahun. Inilah yang menjadi dasar pembebebasan iuran komite di tingkat SMA.
Walikota menegaskan, beban pembangunan biarkan menjadi tanggungjawab pemerintah dan tidak dibebankan pada masyarakat.
Keagamaan
Pendidikan keagamaan ternyata masuk program unggulan walikota Erman Safar, dimana melalui Program Satu Kelurahan Satu Pondok Tahfiz, pemerintah kata walikota hadir melalui biaya operasional yang jumlahnya mencapai Rp 3.570.132.600.Anggaran sebesar itu dikucurkan untuk operasional sebanyak 24 pondok tahfiz yang tersebar di seluruh wilayah yang ada di Kota Bukittinggi.
Program satu kelurahan satu pondok tahfiz dihadirkan untuk mencetak generasi muda yang qurani. Dimana mereka hafal Al Quran dan menjadikan agama sebagai landasan hidup mereka di masa yang yang akan datang "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS SBK).
Terkait rumah tahfiz itu sendiri, di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, terdapat 9 pondok tahfiz yang total biaya operasionalnya dibantu sebesar Rp 1.389.683.650.
Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh dengan 8 pondok tahfiz yang total biaya operasionalnya dibantu sebesar Rp 1.578.792.000.
Editor : Mangindo Kayo