“Kendati demikian, saat ini kami masih ada Pekerjaan Rumah (PR) untuk berkoordinasi lebih intensif dengan pihak ATR BPN setempat untuk perizinan lahan,” ungkapnya.
“Diharapkan, perizinan lahan ini bisa segera tuntas, agar teman-teman PU bisa segera mengakses lahan yang akan dibangun,” tutur dia.
Baca juga: Dewan Pembina Sahkan Kongres VII IKA Unand Tanggal 29 November, Tim Teknis Langsung Tancap Gas
Diketahui, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Panorama ini akan menelan dana Rp2,8 Triliun ditambah biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp562 miliar.
Total kebutuhan lahannya seluas 18,7 hektar. Dimana, 8,6 Hektar dari lahan yang akan digunakan berstatus Hutan Lindung.
Untuk lingkup pekerjaan terdiri dari 2,8 Kilometer jalan, dengan 3 unit jembatan. Rinciannya, jembatan pertama panjangnya lebih kurang 152 meter.Kemudian jembatan kedua panjangnya lebih kurang 120 meter dan jembatan ketiga memiliki panjang rentang kurang lebih dari 100 meter. (*)
Editor : Mangindo Kayo