Sungai yang diam seperti luka lama dan burung-burung yang tak sempat berpamitan
Kami sebut ini kemajuan
Tapi bagaimana bisa langkah maju jika yang ditinggalkan adalah ruh dan jiwa
Kami sebut ini pembangunan
Tapi yang kami bangun ternyata hanya tembok yang memantulkan gema getiran kami sendiri
Hari ini aku menulis bukan sebagai penguasa kataAku menulis sebagai anak dari tanah yang tak mengenal suara
Dan aku bertanya dengan gemetar, jika Rimba lenyap di mana lagi bahasa akan bersaung
Jika bahasa hilang dengan apalagi kami mengenal ibu kami sendiri
Sebab bahasa bukan sekedar ucapan
Editor : Mangindo Kayo