Padang, (27/10/2025) — Anggota Komisi III DPRD Sumatera Barat, Albert Hendra Lukman, mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk mewaspadai potensi guncangan fiskal akibat rencana pemangkasan anggaran daerah senilai lebih dari Rp500 miliar.
Ia menilai kondisi tersebut dapat menimbulkan turbulensi dalam pelaksanaan program pembangunan daerah.
“Kalau berkurang 500 miliar itu hampir 30 persen dari belanja transfer selama ini," katanya,Senin.
Menurut Albert, tentunya hal ini akan membuat suatu goncangan, karena belanja pembangunan pasti sangat berkurang. Sedangkan belanja pegawai tidak mungkin tidak dibayar.
Hal tersebut diungkapkannya saat diwawancara seusai kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah no 11 tahun 2018 di Padang.
Menurutnya, pemangkasan tersebut menjadi alarm bagi Sumatera Barat yang selama ini masih bergantung pada belanja pemerintah.Ia menilai ketergantungan tinggi terhadap APBD dan APBN menandakan lemahnya peran sektor swasta dan investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Selama ini Sumbar sangat tergantung pada belanja pemerintah. Padahal, daerah yang ekonominya tumbuh baik adalah yang juga ditopang oleh investasi swasta," ungkapnya.
"Pertumbuhan ekonomi kita sekarang berada di urutan 31 dari 38 provinsi, ini tanda yang harus diwaspadai,” tegasnya.
Albert menilai langkah jangka panjang yang perlu dilakukan adalah memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan hanya mengandalkan pajak kendaraan bermotor dan transfer pusat.
Editor : Veby Rikiyanto