Menurut keterangan pihak sekolah, saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong.
Siswa lain tengah mengikuti kegiatan di laboratorium, sementara korban sempat izin untuk kembali ke kelas.
Sayangnya, sekolah tersebut tidak dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV), sehingga tidak ada rekaman yang bisa membantu penyelidikan.
Yang mengejutkan, BE dikenal sebagai siswa berprestasi, disiplin, dan aktif di sekolah.
Bahkan di pagi hari sebelum ditemukan meninggal, ia masih sempat memimpin upacara bendera.
Guru maupun orang tuanya menyebut tidak ada tanda-tanda perubahan sikap atau masalah pribadi yang mencolok.“Korban dikenal sopan dan rajin. Dari keluarga juga tidak ada laporan ia menghadapi tekanan atau persoalan tertentu,” tambah Ipda Gorrahman.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah dan telah menandatangani surat pernyataan resmi.
Jenazah BE langsung dimakamkan pada sore hari di pemakaman setempat.
Meski begitu, kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan dengan meminta keterangan tambahan dari pihak sekolah, teman-teman dekat, serta keluarga. (*)
Editor : Pariyadi Saputra