“Langkah Meta ini sangat membantu upaya Indonesia memerangi praktik judi online. Terima kasih atas kerja sama ini. Ke depan harus semakin diperkuat ruang digital kita, agar semakin sehat dan aman bagi masyarakat,” tutur Puan.
Mantan Menko PMK itu menegaskan, judol adalah praktik ilegal yang harus diatasi bersama. Tak hanya melanggar hukum, kata Puan, judol berdampak buruk terhadap sisi sosial masyarakat.
“Judol berdampak sosial yang serius mulai dari kerugian finansial keluarga, potensi kriminalitas, hingga rusaknya generasi muda.”
“Indonesia sendiri juga terus melakukan berbagai langkah dalam upaya memerangi judol,” jelas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.
“Karena itu, kolaborasi dengan platform digital sangat penting untuk memastikan konten-konten semacam ini tidak punya ruang tumbuh di dunia maya," imbuh Puan.
Saat berkeliling di kantor Meta, Puan juga melihat teknologi terkini mereka, termasuk di antaranya sistem kecerdasan buatan (AI), fitur keamanan digital serta kemampuan deteksi otomatis terhadap konten bermasalah.
Di Markas Meta, Puan pun bertemu dengan sejumlah warga negara Indonesia yang kini bekerja di sana.Salah satunya adalah Sara Angelita yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara. Sara bekerja di tim AI untuk WhatsApp.
Sara mengaku bangga memiliki kesempatan langsung bertemu dengan Puan. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna Whatsapp terbesar di dunia.
“Sangat senang hari ini Ibu Puan mengunjungi Meta dan saya bertemu langsung dengan Ibu Puan karena di Meta, Indonesia adalah salah satu pengguna terbesar di dunia, apalagi Whatsapp. Jadi saya sangat bangga bisa bekerja di Whatsapp,” ungkap Sara.
Editor : Mangindo Kayo