Fraksi ini meminta agar peningkatan anggaran tersebut dibarengi dengan kinerja yang berdampak langsung pada pelayanan publik, terutama pengelolaan sampah dan penataan lalu lintas.
Fraksi Partai Gerindra juga menilai, Kota Padang memiliki rencana ambisius untuk jadi smart city dan kota sehat dalam RPJMD 2025-2029, dengan beberapa target strategis yang ingin dicapai antara lain : Pertumbuhan Ekonomi: 7,09% dari baseline 4,65% pada 2024.
Kemudian, Pengeluaran Per Kapita: meningkat menjadi Rp16,6 juta. Angka Kemiskinan: menurun menjadi 3,37% dari baseline 4,06% dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM): meningkat menjadi 85,92%.
“Untuk mencapai target ini, Pemko Padang perlu menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah.”
“Dengan perencanaan PAD dan Belanja Daerah yang terarah berdasarkan evaluasi pencapaian sebelumnya, kami optimistis Kota Padang siap menghadapi tantangan pembangunan lima tahun ke depan, sehingga menjadi kota yang lebih maju, cerdas dan sehat,” tutur dia.
Fraksi Nasdem menekankan, Perda RPJMD ini tidak boleh jadi simbol administratif semata, tetapi jadi alat politik pembangunan yang menjawab kebutuhan riil masyarakat.Yakni, menciptakan lapangan pekerjaan, memperkuat UMKM, meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan berpihak pada rakyat.
"Keberhasilan RPJMD tidak diukur dari seberapa banyak program disusun tapi dari seberapa nyata manfaatnya dirasakan oleh rakyat," tegas juru bicara fraksi Nasdem.
Juru bicara Fraksi PAN mengkritisi, draf Ranperda RPJMD Padang 2025-2029, terlihat sistematika penyusunannya terkesan seadanya dan tidak menerapkan kelaziman yang diberlakukan di daerah lain.
"Hanya terdiri dari beberapa Pasal dan Ayat. Idealnya sebuah Ranperda terdiri dari beberapa Bab, Pasal dan Ayat," ungkapnya.
Editor : Mangindo Kayo