Bahkan di pagi hari sebelum ditemukan meninggal, ia masih sempat memimpin upacara bendera.
Guru maupun orang tuanya menyebut tidak ada tanda-tanda perubahan sikap atau masalah pribadi yang mencolok.
“Korban dikenal sopan dan rajin. Dari keluarga juga tidak ada laporan ia menghadapi tekanan atau persoalan tertentu,” tambah Ipda Gorrahman.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah dan telah menandatangani surat pernyataan resmi.
Jenazah BE langsung dimakamkan pada sore hari di pemakaman setempat.
Meski begitu, kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan dengan meminta keterangan tambahan dari pihak sekolah, teman-teman dekat, serta keluarga.Sebelumnya seorang pelajar sekolah menengah pertama di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya pada Selasa siang.
Korban berinisial BE (15), siswa kelas VIII di salah satu SMP negeri di kota tersebut.
Ia ditemukan oleh teman-temannya dalam keadaan tidak bernyawa dengan lilitan dasi di leher sekitar pukul 11.45 WIB.
Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, membenarkan kejadian tersebut.
Editor : Pariyadi Saputra