Menurutnya, laporan pertama diterima dari pihak sekolah sekitar pukul 12.01 WIB, tidak lama setelah azan Zuhur berkumandang.
“Benar, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam ruang kelasnya. Dari hasil pemeriksaan awal, terdapat lilitan dasi sekolah di leher korban,” jelas Gorrahman, Rabu.
Dari keterangan sementara, sebelum kejadian korban sempat berpamitan meninggalkan ruang laboratorium tempat kegiatan belajar berlangsung.
Saat teman-temannya kembali ke kelas, korban sudah ditemukan dalam posisi tergeletak.
Pihak kepolisian bersama tim Inafis segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD Sawahlunto untuk proses visum dan autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Dr. Asril, turut menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa tersebut.“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Pemerintah daerah bersama pihak sekolah akan mendalami penyebab peristiwa ini agar tidak kembali terjadi,” ujarnya.
Hingga Rabu, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari RSUD Sawahlunto.
Belum ada kesimpulan resmi terkait penyebab kematian korban. (*)
Editor : Pariyadi Saputra