Sementara, Kepala Museum Adityawarman Padang, Tuti Alawiyah mengungkapkan, kegiatan ini juga untuk memotivasi murid sekolah untuk mengunjungi Museum Adityawarman. Tujuannya, agar generasi ke depan memahami sejarah dan budayanya sendiri.
“Karena, sejarah bangsa dan budaya tak terlepas untuk mewujudkan karakter anak bangsa,” ujar Tuti.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas guru dalam strategi bercerita terhadap siswanya.
Sekaligus, memanfaatkan museum sebagai sumber bercerita dan meningkatkan gemar bercerita. Kegiatan ini diikuti 240 peserta, yang dibagi tiga gelombang selama tiga hari.
Kadisbud Sumbar, Jefrinal Arifin menambahkan, perlu dihidupkan kembali budaya bercerita kepada anak–anak, baik sejarah dan budaya sendiri.
“Memang tak terbantahkan zaman sekarang, jangankan komunikasi di antara anggota keluarga, sebab mereka sibuk dengan HP masing masing,” kata Jefrinal.Ditambahkan, jika anak anak sibuk dengan HP di dalam kamar, maka perlu diwaspadai. Sebab, bisa saja anak anak terlibat Narkoba, salah satu ciri cirinya suka menyendiri dengan HP.
Makanya, hal seperti ini perlu diwaspadai orang tua dan guru sendiri.
“Maka perlu dikembangkan kembali budaya bercerita, untuk mengantisipasi prilaku anak – anak ke arah yang negatif,” ucap Jefrinal. (*)
Editor : Mangindo Kayo