Operasi yang berlangsung selama tujuh hari ini melibatkan unsur Basarnas Mentawai, TNI-Polri, aparat desa, serta warga setempat.
Setelah rapat evaluasi di Pelabuhan Tuapejat, Selasa sore, operasi resmi dinyatakan ditutup pukul 16.25 WIB sesuai standar SOP.
Rudi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut membantu dan berharap bila muncul tanda-tanda baru, pencarian bisa kembali dibuka.
“Kami turut berduka dan berharap keluarga diberi ketabahan. Jika ada laporan tambahan dari warga, kami siap turun kembali,” ujarnya.
Sebelumnya Upaya pencarian terhadap Gabui Sarereakek (73), warga Desa Pasikiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, kembali dilanjutkan pada Kamis (23/10).
Korban dilaporkan hilang sejak lima hari lalu setelah pergi ke ladangnya di kawasan hutan dan tak kunjung kembali.Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai, Rudi, menyebutkan operasi pencarian kembali digelar setelah pencarian hari pertama belum membuahkan hasil.
“Kami bersama unsur SAR gabungan akan melanjutkan pencarian hari ini dengan memperluas area. Jika cuaca memungkinkan, drone thermal akan digunakan untuk membantu deteksi panas tubuh manusia di area hutan lebat,” ujarnya.
Laporan hilangnya Gabui diterima Basarnas dari Kepala Desa Pasikiat Taileleu, Johari Sirilotik, pada Rabu pagi.
Dari keterangan warga, korban terakhir terlihat pada Minggu sore saat berangkat ke ladang sekitar pukul 15.00 WIB.
Editor : Pariyadi Saputra